Monday, March 10, 2008

Anak diasuh sendiri, manja?

Topik: Manjakah anak yang diasuh sendiri oleh ibunya?

Banyak orang yang melihat saya mengasuh sendiri anak saya (baca: tetap dibantu babysitter untuk barang2 baby), lalu menasehati saya dan berkata bahwa nanti2 anaknya malah jadi manja. Tapi sekarang saya bisa menjawab: TIDAK.

Manja atau tidak itu tergantung cara kita mengasuh. Saya sering mengamati keponakan2 saya dan anak2 lain yang diasuh babysitter, justru mereka jauh lebih manja dan tidak mandiri dibanding anak saya. Pernah suatu kali saya dan suami serta anak saya pergi liburan bersama keluarga besar suami saya. Tiap kali acara makan, anak2 kecil tidak ada yang betah duduk diam di kursinya. Mereka langsung jalan2, bereksplorasi. Saya amati, keponakan2 saya sibuk menarik2 pengasuhnya untuk menemani mereka. Sedangkan anak saya, awalnya masih duduk manis di samping saya, lalu ikut kepingin jalan2 saat melihat yang lain jalan2. Saya pun menurunkan dia dan berpesan hati2.
Anak saya langsung saja jalan2 sendiri, tanpa menarik saya untuk menemaninya! Tiap kali dia berjalan terlalu jauh (diluar jangkauan mata saya), saya panggil dia, dan kembalilah dia di sisi saya. Sedangkan keponakan saya, biarpun dipanggil ibunya supaya kembali ke kursi tetap saja tidak mau kembali.

Kenapa begitu?

Ibu yang mengasuh anaknya sendiri cenderung mendidik juga, bukan hanya mengikuti kemauan anak. Tp caregiver selain ibu? Banyak sekali yang 'asal anaknya tidak menangis'. Kedekatan ibu dan anak juga sangat berpengaruh pada sejauh mana anak menurut pada ibunya, tanpa perlu memarahi. Saya paling tidak suka mendengar para ibu muda yang mengeluhkan anak mereka telah menjadi beban mereka, menyebabkan mereka tidak bebas beraktivitas. Saya juga paling tidak suka melihat ibu2 muda yang jalan2 di mal, menenteng tas2 bermerk, baju rapi2, sandal high heels, dan membiarkan anaknya berjalan digandeng atau digendong babysitternya.
Babysitter hanyalah pembantu, dia membantu kita mengerjakan tugas kita sebagai ibu, itupun hanya sebatas pelayanan fisik, bukan secara rohaninya juga. Banyak ibu2 bekerja yang terpaksa menitipkan anaknya seharian bersama babysitter. Itu tidak apa2. Tapi sepulang kerja tetaplah sediakan waktu barang cuma 1 jam per hari untuk anak anda. Lihat perkembangannya, awasi apakah pengasuhnya telah melakukan tugasnya dengan baik. Lihat pula betapa bahagianya anak anda saat melihat anda pulang dan menemuinya.

2 comments:

Sanni said...

Setuju sekali...
Anak diasuh sendiri..memang repot pada mulanya...pada saat "menuai" kita akan terpuaskan..!!
Percayalah...

Anak diasuh baby sitter(bukan meremehkan peran baby sitter)...cenderung menghasilkan "trouble maker"..karena si cuz...cenderung selalu menuruti apa mau "bos kecil"nya..kalau sakunya mau terus di setor i....

5 tahun pertama adalah fase penting pembentukan karakter si anak.

Berani menerima "anugrah"NYA,harus berani juga bertanggungjawab.Gimana?

Happy Baby World said...

Salam kenal Ibu Sanni.

Senang sekali ada yg mau ikut bergabung di blog saya, hehe..

Mohon kritik dan sarannya yah.
Saya juga sedang banyak belajar nih tentang psikologi anak. Susah sekali saat ini buat saya untuk merubah pola pikir saya, karena tidak bisa dipungkiri saya cuman melihat pola asuh orang tua dulu. Jadi taunya cuman itu yg benar..

Makanya senang sekali kalo ada yg mau tukar pengalaman dan berbagi masalah.